Anggur merah dan red wine apakah sama? Tentu saja bila diterjemahkan bisa berarti sama. Kecuali anggur merah diterjemahkan sebagai red grape, hehehe. Tulisan ini bukan hendak membahas kesamaan dan ketidaksamaan dari kedua benda itu secara literal alias harfiah, melainkan genre musiknya.
Mengapa genre musik? Apakah ada hubungan antara anggur merah dengan lagu? Bila anda penggemar dangdut tentu paham bahwa anggur merah sering dianggap sebagai judul dari sebuah lagu ciptaan Fazal Dath yang dibawakan oleh almarhum Meggy Z. Padahal judul sebenarnya adalah Senyum Membawa Luka. Mungkin karena anggur merah disebutkan pada awal lirik sehingga konotasinya lagu itu berjudul anggur merah.
Lagu ini menjadi salah satu hits dari Meggy Z. selain Benang Biru, Lebih Baik Sakit Gigi dan Jatuh Bangun. Lalu hubungannya dengan red wine apa? Hubungannya adalah red wine terdapat dalam lirik sekaligus judul lagu milik Neil Diamond yang dinyanyikan ulang oleh UB40. Tepatnya, lagu itu berjudul Red Red Wine. Yang akan saya fokuskan di sini adalah versi milik UB40 karena Red Red Wine lebih dikenal publik sebagai lagu milik UB40.
Kedua lagu ini memiliki kesamaan yaitu berada pada genre world music, yaitu dangdut dan reggae. Dangdut berasal dari Indonesia dan reggae berasal dari Jamaica. Namun sayangnya nasib kedua jenis genre ini berbeda jauh. Kita mahfum bahwa sejak lama Jamaica sudah mentransformasi reggae menjadi musik dunia, bukan lagi musik dari dunia ketiga seperti halnya dangdut. Akan halnya dangdut, bukan hanya menjadi musik dari dunia ketiga tapi juga sering dianggap musik tak berkelas di negeri asalnya sendiri.
Selain Bob Marley yang sukses mengentaskan reggae ke pentas dunia, kita mengenal sebuah band yang sudah identik dan konsisten membawakan musik reggae, yaitu UB40. Band yang diawaki oleh lebih dari selusin musisi ini malah berasal dari Birmingham, Inggris.
Reggae masuk ke dalam daftar salah satu genre dari musik dunia di sini, sementara saya tidak menemukan genre dangdut di situs itu. Saya hanya menemukan Acehnese dan Gamelan. Padahal banyak sekali seni musik asli Indonesia dari ribuan kebudayaan yang ada di Nusantara. Mungkin pemerintah harus lebih gencar memperkenalkan budaya asli Indonesia selain batik, wayang dan keris yang sudah diakui sebagai warisan dunia itu.
Beberapa waktu lalu saya pernah mendengar sebuah kontes dangdut diselenggarakan di Amerika. Peminatnya ternyata lumayan banyak. Anda tahu pemenangnya? Seorang berpenampilan ala rastafarian yang identik dengan reggae bernama Arreal Tilghman (lihat profilnya). Mungkin karena pemusik dangdut belum mempunyai identitas sendiri dalam berpenampilan, bolehlah meminjam identitas reggae dulu.
Perkembangan lain adalah, ternyata di Amerika sana juga, ada sebuah band dangdut yang personilnya asli bule. Mereka mengadopsi musik dangdut dan kali ini meminjam identitas koboi untuk menarik minat penonton. Band asal Pittsburgh ini bernama Dangdut Cowboys. Komandannya adalah seorang profesor musik dari University of Pittsburgh bernama Andrew N Weintraub PhD. Selengkapnya bisa dibaca di blog milik Lambertus Hurek ini.
Okelah kalau begitu (hehe..pinjem istilah Warteg Boyz), sekian dulu sekilas info tentang anggur merah. Mudah-mudahan bisa menjadi referensi bagi semua.
Sumber : pepperonny - hiburan.kompasiana
Lihat juga : hanamasa, burger king
Tidak ada komentar:
Posting Komentar