Senin, 29 November 2010

Ice cream Lada Hitam

Cendra (25), mengaku sengaja datang ke Sub Zero Frozen karena penasaran dengan Ice cream rasa black peppernya. Cendra yang saat ditemui detikbandung di kedai ice cream Sub Zero Frozen ini tampaknya begitu asyik menikmati ice cream lada hitam yang baru pertama kali ia cicipi.

"Rasanya enak, ice cream - nya pedas, dingin tapi ke tenggorokannya hangat," jelas Cendra. Menurutnya, Ice cream di Sub Zero Frozen ini tidak kalah dengan ice cream - ice cream yangg sudah ada di pasaran.

Menurut Budi Dwi Harsono, chefnya Sub Zero Frozen mengatakan meski bukan yang banyak difavoritkan konsumen, ice cream lada hitam ini memiliki daya tarik yang lebih tinggi karena unik.
Lada hitam yang dicampurkan pun benar-benar berasal dari butiran lada hitam asli. Tak ketinggalan, Budi memperlihatkan bagaimana cara membuat ice cream black pepper ini. Selain bahan standar seperti susu, krim, stabilizer dan gula, tidak lupa butiran-butiran lada hitam yang siap ditumbuk.

Menurut Budi perpaduan proses memasaknya pun paduan antara tradisional dan modern. Boleh saja untuk mesin pendingin atau pemutar ice cream - nya modern, tapi untuk tumbuk-menumbuk lada hitam ini masih menggunakan penumbuk tradisional yang terbuat dari batu.

"Kita campuran tradisional dan modern," ujar lulusan NHI yang sudah 12 tahun berkeliling ke negara-negara barat sebagai chef ini.

Pembuatan ice cream menurut Budi bisa memakan waktu selama dua hari. Ada sekitar 10 tahapan untuk pembuatan ice cream ini yang ditempelkan dengan jelas di dapur resepnya Sub Zero Frozen. Menurut pengakuan Budi biar bisa dilihat jelas oleh anak-anak sekolah yang juga biasa berkunjung untuk melihat pembuatan ice cream. Sehingga Budi cs juga terbuka memberikan edukasi pada konsumennya.

Tentunya dimulai dengan persiapan bahan-bahan yang kebanyakan masih menggunakan produk lokal biar taste lokalnya lebih terasa. Untuk membuat ice cream lada hitam, Budi membuat esens lada hitamnya terlebih dahulu.
Lada hitam ditumbuk sampai halus benar lalu dicampurkan dengan susu cair. Setelah itu masak di atas api sampai aroma lada hitam kuat.

Lalu esen ini nantinya dicampurkan dengan bahan-bahan ice cream - nya, seperti susu, krim, stabiliser juga gula dan dimasak di atas api. Lalu setelah itu ke proses pendinginan, lalu disaring untuk agar tidak menyertakan ampas lada hitam yang besar-besar.

Setelah itu, ice cream diistirahatkan selama 12 jam di dalam freezer. Setelah itu memasuki proses churning, yaitu ice cream dimasukan ke dalam mesin pengolahan. Selesai dichurning, masukan ice cream ke dalam freezer agar beku. Ice cream pun siap disajikan.

Tak hanya ice cream lada hitam yang menggunakan esens asli, tapi rasa lain pun menggunakan esens yang alami. Misalnya untuk ice cream buah, digunakan jus buah cita rasa impor. Di dalamnya juga terdapat potongan-potongan buah sesuai dengan menu ice cream - nya.
Karena campurannya adalah buah asli, ice cream rasa buah ini tergolong low fat. Jadi cocok dikonsumsi untuk orang yang takut gemuk. "Untuk yang asem-asem memiliki kandungan yang rendah lemak," tegas Budi.

Satu scoop ice cream dijual Rp 6.500, sedangkan dua scoop lebih murah Rp 11 ribu. Kalau ingin rasa yang lengkap pilih saja paket seharga Rp 27.500 yang di dalamnya ada 6 rasa ice cream.
Jika ingin ditambahkan topping, bebas memilih sebanyak 18 topping yang
disediakan dari mulai choco chip, biskuit, cokelat warna-warni, kismis dan lain-lain. Semua topping harganya rata yaitu Rp 1.500 saja.(ema/dip)

Sumber : Ema Nur Arifah - detikBandung

Lihat juga:
Sour Sally
Hanamasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar