Tampilkan postingan dengan label sour sally. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sour sally. Tampilkan semua postingan

Rabu, 01 Desember 2010

Bakso Soto Pemalang

Lokasi warung bakso yang mirip Soto daging sapi Putri Mi’ad Pemalang ini mungkin relatif jauh dari Jalur Pantura Pemalang, namun walau berada di pinggir jalan alternatif Pemalang-Comal, pengunjung Bakso yang berdiri sejak tahun 1965 ini tak pernah sepi pengunjung.

Berada persis di sebelah selatan Tugu Desa Jebed Utara, lokasi warung bakso ini berjarak sekitar 10 km dari pusat kota Pemalang.
Dengan interior yang masih sederhana tak membuat para pengunjung warung milik Kusyati (47) ini berkurang. Dengan tata letak kursi yang memanjang seperti khasnya orang hajatan, banyak pengunjung yang datang merasa menikmati bakso seperti di rumah sendiri.

Menurut Kusyati sertidaknya dia membutuhkan daging sapi 18 Kg dalam sehari.

Sejak tahun 1965
Bakso yang sejak tahun 1965 terkenal dengan nama bakso Miad ini awalnya berada di desa Banjaran. Namun seiring jaman, usai meninggalnya Pak Miad, Kusyati memindah lokasi sejak tahun 2000 ke pertigaan Jebed Utara yang lokasinya lebih strategis.

Aroma daging sapi rebusan sudah kental terasa saat hendak memasuki warung tersebut karena letak gerobag permanen yang diletakkan di depan warung. Bakso yang ada disini bukanlah bakso gilingan seperti yang sering kita jumpai. Tetapi masih dalam bentuk daging yang dipotong kecil. dimasak dengan bumbu sederhana, merica, kemiri dan bawang putih.
Lebih mirip soto malahan dibandingkan bakso yang sering kita jumpai sehari-hari. Daging yang empuk juga menjadikan bakso ini dikunjungi pejabat maupun masyarakat dari luar kota. Dan cukup dengan tujuh ribu rupiah, anda bisa menyantap semangkuk bakso daging.

Racikan Khusus
Penikmat bakso Miad boleh saja meminta racikan khusus, semisal meminta tambahan tomat atau kerupuk wuwur. Kesegaran kuah bakso dengan tomat segar menjadikan Rina (26) pengunjung dari Watukumpul sering mampir ke warung tersebut.

"Segarnya kuah dan tomat mentah membuat ingin kembali kesini" ucapnya saat ditemui di warung yang buka dari jam 10 pagi ini pada hari biasa tutup pukul tujuh malam.

Hidangan lain sebagai pelengkap di warung ini adalah buah jeruk sebagai penutup makanan. (Makhjudin Zein/CN13)

Sumber : suaramerdeka.com

Lihat juga:
Dim Sum
Sour Sally

Selasa, 30 November 2010

Kelezatan Rujak Ice cream

Di kota kelahiran saya, Yogyakarta, makanan yang satu ini gampang ditemukan, Rujak Ice cream. Racikan menu khas kota gudeg ini sebenarnya sederhana. Sepiring rujak berisi berbagai macam buah seperti mangga, bengkoang, pepaya, dan mentimun. Lalu, di atasnya di taruh Ice cream. Jangan dibayangkan ice cream - nya selembut es krim Walls atau Campina. Ice cream di atas rujak ini sekelas es puter. Tapi, rasanya mantap. Enak dan segar.

Manis gula jawa dan pedas dari bumbu rujak, bercampur dengan manis dari rasa susu ice cream, ditambah rasa asam dari mangga muda dan buah-buahan lainnya. Benar-benar merupakan paduan yang unik. Apalagi dinikmati saat cuaca panas. Hmm..bikin ketagihan!

Di Yogyakarta, Rujak ice cream ini biasa dijajakan dengan gerobak dorong dan mudah ditemui ditempat-tempat yang dekat dengan komplek sekolah, perkantoran atau perumahan.

Di antara sekian banyak penjaja rujak ini, ada satu penjual yang menjadi langganan saya. Letaknya di Pogung Baru Jalan Kaliurang km 4. Kalau dari arah selatan (dari arah bundaran UGM ), gang terakhir sebelum pompa bensin Jalan Kaliurang Km.4, masuk sekitar 500 meter.

Meski hanya warung sederhana, namun cukup nyaman. Sebab, disediakan gubuk bambu yang teduh dengan meja-meja pendek. Rujaknya juga baru dibikin setelah ada pesanan.

Di samping itu, pembeli bisa menentukan sendiri kadar kepedasannya. Mau cabai satu, tiga, sepuluh, bebas saja. Harganya juga murah kok. Cukup dengan Rp 2.500 per porsi, sepiring rujak es krim siap dinikmati.

Warung ini terbilang laris. Pada jam-jam tertentu, seperti jam makan siang atau jam 16.00 WIB,pembeli juga harus rela mengantri. Saya yakin rujak ice cream bisa menjadi salah satu alternatif pilihan makanan yang dicoba (Mmm...sayangnya tidak bisa dijadikan oleh-oleh!)

Sumber : Marcella Chandra Wijayanti - Kompas

Lihat juga:
Sour Sally
Hanamasa

Senin, 29 November 2010

Ice cream Lada Hitam

Cendra (25), mengaku sengaja datang ke Sub Zero Frozen karena penasaran dengan Ice cream rasa black peppernya. Cendra yang saat ditemui detikbandung di kedai ice cream Sub Zero Frozen ini tampaknya begitu asyik menikmati ice cream lada hitam yang baru pertama kali ia cicipi.

"Rasanya enak, ice cream - nya pedas, dingin tapi ke tenggorokannya hangat," jelas Cendra. Menurutnya, Ice cream di Sub Zero Frozen ini tidak kalah dengan ice cream - ice cream yangg sudah ada di pasaran.

Menurut Budi Dwi Harsono, chefnya Sub Zero Frozen mengatakan meski bukan yang banyak difavoritkan konsumen, ice cream lada hitam ini memiliki daya tarik yang lebih tinggi karena unik.
Lada hitam yang dicampurkan pun benar-benar berasal dari butiran lada hitam asli. Tak ketinggalan, Budi memperlihatkan bagaimana cara membuat ice cream black pepper ini. Selain bahan standar seperti susu, krim, stabilizer dan gula, tidak lupa butiran-butiran lada hitam yang siap ditumbuk.

Menurut Budi perpaduan proses memasaknya pun paduan antara tradisional dan modern. Boleh saja untuk mesin pendingin atau pemutar ice cream - nya modern, tapi untuk tumbuk-menumbuk lada hitam ini masih menggunakan penumbuk tradisional yang terbuat dari batu.

"Kita campuran tradisional dan modern," ujar lulusan NHI yang sudah 12 tahun berkeliling ke negara-negara barat sebagai chef ini.

Pembuatan ice cream menurut Budi bisa memakan waktu selama dua hari. Ada sekitar 10 tahapan untuk pembuatan ice cream ini yang ditempelkan dengan jelas di dapur resepnya Sub Zero Frozen. Menurut pengakuan Budi biar bisa dilihat jelas oleh anak-anak sekolah yang juga biasa berkunjung untuk melihat pembuatan ice cream. Sehingga Budi cs juga terbuka memberikan edukasi pada konsumennya.

Tentunya dimulai dengan persiapan bahan-bahan yang kebanyakan masih menggunakan produk lokal biar taste lokalnya lebih terasa. Untuk membuat ice cream lada hitam, Budi membuat esens lada hitamnya terlebih dahulu.
Lada hitam ditumbuk sampai halus benar lalu dicampurkan dengan susu cair. Setelah itu masak di atas api sampai aroma lada hitam kuat.

Lalu esen ini nantinya dicampurkan dengan bahan-bahan ice cream - nya, seperti susu, krim, stabiliser juga gula dan dimasak di atas api. Lalu setelah itu ke proses pendinginan, lalu disaring untuk agar tidak menyertakan ampas lada hitam yang besar-besar.

Setelah itu, ice cream diistirahatkan selama 12 jam di dalam freezer. Setelah itu memasuki proses churning, yaitu ice cream dimasukan ke dalam mesin pengolahan. Selesai dichurning, masukan ice cream ke dalam freezer agar beku. Ice cream pun siap disajikan.

Tak hanya ice cream lada hitam yang menggunakan esens asli, tapi rasa lain pun menggunakan esens yang alami. Misalnya untuk ice cream buah, digunakan jus buah cita rasa impor. Di dalamnya juga terdapat potongan-potongan buah sesuai dengan menu ice cream - nya.
Karena campurannya adalah buah asli, ice cream rasa buah ini tergolong low fat. Jadi cocok dikonsumsi untuk orang yang takut gemuk. "Untuk yang asem-asem memiliki kandungan yang rendah lemak," tegas Budi.

Satu scoop ice cream dijual Rp 6.500, sedangkan dua scoop lebih murah Rp 11 ribu. Kalau ingin rasa yang lengkap pilih saja paket seharga Rp 27.500 yang di dalamnya ada 6 rasa ice cream.
Jika ingin ditambahkan topping, bebas memilih sebanyak 18 topping yang
disediakan dari mulai choco chip, biskuit, cokelat warna-warni, kismis dan lain-lain. Semua topping harganya rata yaitu Rp 1.500 saja.(ema/dip)

Sumber : Ema Nur Arifah - detikBandung

Lihat juga:
Sour Sally
Hanamasa

Minggu, 28 November 2010

Ice cream dengan rasa terbanyak

Anda mungkin membayangkan toko yang menjual Ice cream dengan jenis rasa terbanyak di dunia berada di Italia atau di Amerika Serikat, tetapi ternyata ada di Merida, sebuah kota di Venezuela. Namanya, toko Coromoto.

Lampu neon di luar yang bertuliskan "Guinness Book of Records" berwarna pink menjadi salah satu tanda unik dari toko tersebut, namun begitu membuka pintunya semakin jelas ini toko yang lain dari yang lain.

Di dalam terdapat kulkas berisi ice cream berwarna cerah dan terlihat menggiurkan untuk disantap. Rasa ice cream yang dijual seperti cabe, tomat, bawang, jamur dalam anggur, bawang putih dan krim kepiting.

Coromoto didirikan tahun 1980 oleh seorang pendatang asal Portugal, Manuel da Silva Oliveira. Pemiliknya tidak sering muncul dan kini toko itu dikelola oleh Jose Ramirez.


Sesuai musim
Jose memang jelas terlihat seperti manager sebuah toko ice cream. Laki-laki ramah berusia 40 tahunan itu ketika ditemui mengenakan kaos berwarna putih dan ungu, dan kumis hitam. "Oliveira lelah bekerja untuk perusahaan ice cream besar," kata Jose, "dan memutuskan dia bisa membuat rasa ice cream yang menarik."

Percobaan pertama adalah Alpukat. "Untuk mendapatkan rasa yang tepat membutuhkan kerja keras, karena alpukat sangat kaya rasa," kata Jose. "Oliveira membuang sekitar 50 kg es krim untuk percobaan agar mendapatkan rasa yang sempurna."

Coromoto menjual sekitar 60 rasa setiap harinya, tetapi mengubah rasa ice cream sesuai dengan musim. Di samping rasa ice cream standar seperti coklat dan rum serta kismis , banyak pilihan rasa buah yang eksotik, seperti jambu, pepaya, mangga dan sejenis markisa.

Beberapa rasa lain yang termasuk dalam 860 jenis rasa ice cream yaitu: telur, makaroni keju dan sarden, merupakan contoh rasa ice cream yang aneh. Dan juga terdapat banyak nama rasa yang aneh seperti British Airways, Andean Kisses dan I'm Sorry, Darling. Salah satu dari rasa itu, diberi nama Viagra Hope, berwarna biru terang seperti pil Viagra.

Saya harus bertanya apa bahannya, dan bahan alami untuk membuat ice cream itu : Madu dan semuanya alami : madu dan serbuk bunga. "Orang yang berbeda menyukai sesuatu yang berbeda pula," kata manajer toko.

"Secara pribadi saya menyukai rasa buah tetapi banyak pembeli yang memilih rasa yang mengandung alkohol seperti Cointreau, cognac atau vodka-dan-nanas. Tentu saja, sebagai orang venezuela banyak sekali yang ditambah rum."

Ice cream daging
"Rasa ice cream apa yang spesial bagi toko itu?" tanya saya kepada Jose. Sambil tertawa, Jose mengatakan "pabellon criollo"- makanan tradisional Venezuela yang dibuat dari daging, nasi, pisang raja, keju dan kacang hitam, yang ditiru oleh Coromoto untuk rasa ice cream.

Jose mengambilkan satu sendok ice cream dari tiap rasa- dan rasanya benar-benar seperti ice cream daging yang dijual di Coromoto.

Sumber : krisman - republika.co.id

Lihat juga:
Sour Sally
Hanamasa

Kamis, 25 November 2010

Delicacies of Soto Business

If this type of cuisine on the list of my favorites. Soto that formula is not too excited, but was able to arouse my appetite. Understandably, I am not among those who like to eat, his appetite is less, so very often forget to eat. The main factor is a smoker, coffee drinker, often stayed up late, rarely exercise, which ultimately increases stomach acid. Appetite is there when it was a little exercise to sweat. Abnormalities? possible.

When asked about favorite foods, then the burgers, pizza, and Sodara-sodaranya not included in the list. I tend to be more pleased with the local cuisine, such as food waste, warteg, tamarind, tamarind jakarta, and the like. Instead of fanatics, idialis, or anti against foreign products, especially Americans, but indeed from the first did not like the food, besides of course the price is expensive indeed.

Soto, this dish also has some kind, there is chicken soup, beef soup, soto firstborn, and tripe soup. It was divided again with the names of areas, such as Soto Madura, Soto Kudus, Soto Betawi, Coto Makassar, and much more. To know more about the soup, can read the article from Mr. Mak Nyuss Bondan Winarno, the culinary king here.

Of the many kinds of soup, we can choose one type only, such as soto holy. But if you do not want to use the name of the region, could sell about chicken soup and beef soup. Usually the seller is only specialized in one kind only, choose chicken soup or beef soup. Both have rabid fans, but instead there is also a hobby, but due to health factors. As people do not want to eat tripe soup for fear of disease recurrence uratnya acid, and other reasons.

For the areas I used to enjoy jogja soto soto on klebengan, soto pak Marto, kadipiro soto, soto wait Kalasan, Bangkong soto, soto holy, chicken and beef soup front of the station monument.

For those who live dijogja, or at least once dijogja, if you could drop into soup can definitely klebengan story, how the atmosphere there. When asked the location, its place in the village, and people will not think there is a seller selling soup, that every day could sell several hundred servings, and how many thousands of fried tempe (mendoan), not to mention the drink. Why be crowded? do not know exactly why it can be crowded. And when seen, there are no marketing at all. In fact, an outsider who market their products there.

Blog about soup recipe you can visit: Aneka Soto Nusantara

Source: bi.konblog.com

See also:
Burger King
Sour Sally

Rabu, 24 November 2010

Come Eat at Sate Khas Senayan

This week I had the opportunity to try some of the dishes offered by the Sate Senayan Typical. This restaurant has been operating for over 30 years and has a menu which is a traditional Indonesian cuisine. By offering a wide selection of traditional department, various menus in the credits show the unique character of Indonesian cuisine. Incidentally they have just opened two stores at once in Kelapa Gading area. One booth Typical Sate Senayan Express model is located in Kelapa Gading Mall Food Court 3 and another one who figured Inkopal Full Dining is located in Kelapa Gading. I also gained immediately drove over there to try his own delicacy Typical dishes are offered Sate Senayan.

As the name implies, this restaurant is famous for its cuisine satenya. There are three types of satay they offer, Sate Ayam, Sate Ayam Bumbu Pedas Blra and Sate Kambing. I ordered a serving of Chicken Sate, this dish arrived at the table in a flat plate with peanut sauce mixed with soy sauce. Is this the same with chicken Sate dishes that we usually see everywhere? One big! For starters, the difference is there in peanut flavor. Peanuts have been processed so it was really soft and has a strong peanut flavor. Another uniqueness lies in the meat satenya. Unlike the usual chicken Sate dish where there are 3-4 pieces of meat on each tusuknya, Sate which they serve is one piece of meat intact. However, we will not experience difficulty eating because the meat is very easy to bite until broken down into small pieces. This is because the meat used in processing of chicken thighs that are the most tender part of a chicken.

The other links that I can try is Tongseng. Gravy a little thicker than most and have a meal tongseng a more concentrated flavor and savory. Meat goats are also very tender and easily separated from the bone. In addition, there are still some other dish that is no less delicious as Chicken Fried Kremes, Tail Soup, Tofu fan, and Lontong Gomeh Cap. They also have a variant that quite a lot of rice dishes. Some of them are Nas Langgi, Nasi Kuning, Nasi Begana, Uduk Rice, Rice and Rice Gudeg Kerawu.

For dessert, Sate Senayan Typical dishes have different kinds of traditional ice. There's Chocolate Peanut Ice Red, Ice Wedang Tape, Cincau Ice, Ice Mix, Ice Ice cendol and Pomegranate Red. I could feel his own sense of how the Red Ice pomegranates. Pomegranates sweet and tender, really fit on the tongue. Just additional info yes, Sate Senayan Typical offers two menu options, a la carte and combo. A la carte menu is a combo unit but offers a more complete meal and economical because it has to include rice.

Typical Sate Senayan is one restaurant that proves that traditional food still has its own place in society. From his first restaurant on the road Pakubuwono VI no. 6 to 18th branch in Inkopal Kelapa Gading, proved to never empty of visitors. They even have opened new service delivery. The delivery service they call Call Aja and is now serving requests from all corners of Jakarta.

Typical Sate Senayan
Jl. Pakubuwono VI No.6
(021) 7269032
Jl. Kebon Sirih 31A
(021) 31926238
Artha Gading Mall 1st Floor
(021) 45864090
Call Aja Service & Delivery
3500111

Source: Gege - WhatzUps.com

See also:
Burger King
Sour Sally

Senin, 22 November 2010

Donny Pramono, penemu Sour Sally

Usianya baru menginjak 27 tahun, tetapi usahanya bisa berekspansi dengan cepat. Dalam waktu satu setengah tahun, usaha yogurtnya berlabel Sour Sally sudah hadir di empat kota besar dengan puluhan gerai. Donny Pramono juga berniat menularkan gaya hidup sehat bersama yogurtnya itu di negeri tetangga, seperti Singapura dan Malaysia.

"Awalnya karena saya tertarik dengan yogurt sewaktu masih kuliah di Amerika, itu sudah jadi hal biasa. Dari situ saya lihat peluang, di Indonesia belum ada," ujar Donny saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu. Jebolan akuntansi dan marketing itu mengaku sewaktu di AS dirinya sangat menyukai/rozen yogurt saat hang out bersama teman-temannya. Suatu kali, saat sang ibu berada di sana, dia juga menyuguhi yogurt. Dari sana sudah tercetus ide untuk menularkan kesukaan makan yogurt di Indonesia.

Mimpi menjadi pengusaha, mengikuti jejak ayahnya, membuat Donny mulai membangun ide kreatif. Memang tidak semudah yang dia bayangkan, dan untuk mewujudkan mimpinya itu butuh kerja keras. "Banyak yang sangsi kalau yogurt ini bisa menjadi makanan yang digemari di Indonesia. Tetapi saya tetap yakin, kalau suatu saat tidak hanya menjadi tren, juga sebagai gaya hidup," tutur Donny optimistis.

Pilihannya untuk bergerak di pasar yang dia buat sendiri bisa dibilang berhasil. Nama Sour Sally serta konsep dekorasi yang mere-maja menjadi favorit tongkrongan anak muda saat ini. Setidaknya itu terbukti dengan beberapa gerai yang menyebar di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Denpasar. Untuk kalangan menengah ke bawah, Donny juga membuat booth khusus.

Ditemui usai merilis produk terbarunya, Donny tampak begitu aktif dan agresif. Dirinya juga begitu lancar mengungkap sejumlah gagasan baru yang selalu menjadi inovasi, yang di matanya bakal menjadi lahan baru bersama Sour Sally.

Sumber : ral/L-3 - bataviase.co.id

Lihat juga :
Ice cream
Hanamasa

Minggu, 21 November 2010

Sour Sally dan Gaya Hidup

Bertempat di Grand Indonesia, Jumat (5/2), Donny Pramono Ie , President Director Sour Sally Fro-Yo meluncurkan produk Sally In The Closet, konsep fashion dan apparel dengan gaya khas Sally dalam acara Sour Sally Just Wanna Have Fun!

“Sour Sally sudah memperkenalkan kudapan sehat ini menjadi gaya hidup di Indonesia, saya yakin dengan gaya hidup yang sehat tentu akan menghasilkan penampilan yang ideal. Lalu, terpikir agar Sour Sally juga bisa melengkapi penampilan para penggemarnya, ” jelas Donny. Perancang berbakat, Diana Lee digandeng Sour Sally untuk merancang busana Sally In The Closet

Berbarengan dengan peluncuran ini, Sour Sally juga memperkenalkan jasa Sally On The Go, yang memungkinkan Sour Sally hadir di manapun bagi penggemarnya. Cheese cake berpadu kesegaran yogurt yaitu Sour Sally Cheerz Bite juga menambah jajaran produk baru. Tak kalah menarik, ada juga aplikasi Sour Sally bagi pengguna BlackBerry.

Sumber : Astrid - TabloidNova.com

Lihat juga :
Ice cream
Burger King

Senin, 15 November 2010

All Things About Dim Sum

Dim Sum, a wonderfully tasty Chinese tradition goes as far back as the ancient Silk Road. In those days, dim sum was associated with another tradition called yum cha, or a tea tasting. Yum cha came about when weary travelers atop camels needed a place to rest and replenish themselves. Because of this, many teahouses were soon established all along various roadsides. Yum cha originally did not come with food, because it was believed that tea combined with food would cause disproportionate weight gain. However, when tea was later discovered to actually help with digestion problems, teahouses began to add many different types of snacks for people who stopped by. Although dim sum originally started off as snack food, it quickly popularized and became a unique, and most often times loud experience.

The actual emergence of dim sum as a culinary feat originated in southern China with the Cantonese. In China, dim sum can be served as early as six in the morning, and many people wake up this early to be first in line to try the tasty treats that they offer. Dim sum restaurants usually close by mid afternoon and do not reopen for dinner, as was the tradition many, many years ago. The style of dim sum restaurants is very unique because instead of one waiter taking our order, many waiters push carts with various dim sum items around the restaurant, and you pick and choose from these carts.

Salty and savory snacks like shu mai, dumplings of every flavor imaginable, and cha siu bao are offered. Shu mai (literally "cook and sell dumplings") can be vegetarian or made with meat, and they are wrapped with gyoza wrappers and steamed. Dumplings come in pork, shrimp, crab, and vegetable flavors, and are either made with a thick, rice flour dumpling wrapper or a translucent wheat starch wrapper.


These translucent dumpling wrappers are very difficult to cook precisely, but their flavor along with the dumpling filling is quite satisfying. Cha siu bao are buns with cha siu pork, a sweet and salty barbecued pork cooked into them. For dessert, you can indulge in egg custard tarts, a creamy and delicious treat, mango pudding, sesame seed balls, or red bean paste buns. An exceptionally delicious Chinese dessert is the dou fu hua, which is a soft tofu served in a sweetened ginger flavored soup. For the more adventurous, a dish called "Phoenix Talons" is also served at dim sum restaurants. These are in actuality chicken feet. They are deep-fried, boiled, and sometimes marinated with black bean sauce. They are very tender, and many people enjoy them once they get over the initial shock factor of the chicken feet.

This Asian delicacy has spread across the Atlantic and Pacific Oceans and is now available in various countries throughout the world. It is an especially popular type of food in America, where Americans can get a taste of the delicacies and oddities of the Chinese cuisine. Just remember to get to a restaurant early, because they get busy fast! (Charles bloom - article alley)

See also :
Burger King
Sour Sally

Minggu, 14 November 2010

Dim Sum = to touch your heart

Dim Sum, one of the most popular Chinese foods, comprises of an innumerable assortment of steamed dishes, dumplings, and other goodies, which are analogous to hors d'oeuvres, the hot and cold delicacies served at all French restaurants.

Literally meaning "to touch your heart", Dim Sum foods are best known for their rich quality and competitive pricing, and are usually enjoyed by people as their favorite brunch. The Chinese tradition of Dim Sum was introduced to the Western Countries in the 19th century by the Chinese immigrants from the Canton region. In fact, it is the Chinese Dim Sum that is thought to have inspired the whole idea of 'brunch', a large mid-morning meal often linked with drinking tea.

The foods that are usually served as a part of a typical dim sum lunch are either deep-fried or steamed. The deep-fried delicacies include Wu Gok, a kind of a taro turnover, and mini spring rolls of different varieties. At times, a dim sum lunch might also include special lip-smacking goodies, such as the shrimp dumplings wrapped in seaweed and topped with a dollop of salmon caviar!

The steamed delicacies served as a part of the Chinese dim sum include a large variety of foods, ranging from steamed pork spareribs and Char Siu Bao, steamed buns with roast pork, to Har Gau, the very delicious shrimp dumplings with a translucent skin. Besides these steamed or deep-fried delicacies, a dim sum lunch also includes a dessert and green tea. For dessert, egg custard tarts are usually served, but if you are lucky, you may have a choice between a mango and an almond pudding.

The Chinese Dim Sum dishes usually vary from one restaurant to another. Other Chinese dishes that are often included in a dim sum lunch at some Chinese restaurants include the flower scallion rolls, also called 'Hua Juan', vegetarian and non-vegetarian pot-stickers, sesame seed balls, shrimp toast, Shu Mai, spareribs, Cantonese spring rolls, Taro Croquette, and steamed Chicken's feet. Thus, if you really want to experience the flavor of traditional Chinese cuisine, visit the nearest Chinese restaurant and try the delicious Dim Sum lunch. (chinatownconnection)

See also :
Hanamasa
Sour Sally

Jumat, 12 November 2010

Soto Mixed Lorjuk

If you're a big fan of Soto, harmless taste dishes this one. Soto mixed lorjuk, Soto shells mixed with numerous knife Pemekasan Coastal region, Madura. It was guaranteed tasty and delicious.

Not much different in general Soto, Soto lorjuk also be sliced rice cake, noodles, chips and a sprinkling of fried onions tete. What distinguishes lorjuk interfering with Soto Soto for only the broth, the sauce is tasty because lorjuk lorjuk kind of shell served with a knife who usually live dipasir beach.

Nana Sofyanto one of his lovers lorjuk Soto, said Soto lorjuk taste different from other Soto. Because of the mixture and sauce lorjuk lorjuk that Soto was tasty.

Hanifa seller lorjuk mixed Soto, said Soto mixed lorjuk very interested citizens. Every day no less than 50 plates Soto sells. Hanifa admitted to get the raw materials lorjuk or clam knife from the fishermen in the Round Coastal Pamekasan.

For you fans of Soto, probably does not hurt when visiting Pamekasan you can try to intervene lorjuk Soto pleasure in Jalan Asem Manis Pamekasan city. Moreover with only money 4 thousand dollars, you can enjoy a delicious gravy lorjuk Soto. (Ahmad Baehaqi / Dv / Ijs - Indosiar)

See also:
Sour Sally
Burger King

Rabu, 10 November 2010

Dim Sum, camilan Chow Kecil

Adapun bagian makanan dari pengalaman, kesenian yang Dim Sum koki 'dan kecerdikan sangat luar biasa, untuk beberapa hidangan Dim Sum tampaknya menentang semua hukum fisika dan gravitasi. Bahkan standar udang pangsit-har gau-adalah suatu keajaiban kuliner kecil dimana sebuah bungkus tepung beras-wafer-tipis jubah udang bayi dan beberapa daging cincang. Kulit beras-tepung begitu tembus bahwa bahan dapat terlihat jelas. Sup pangsit lain adalah keajaiban rekayasa kuliner di mana sebagian dari sup secara ajaib disegel di dalam kulit halus, dan dikukus tanpa setetes kebocoran.

Meskipun tepung beras adalah pembungkus favorit bagi lezat Dim Sum's camilan "chow kecil" dari campuran daging dan sayuran, alternatif nabati murni memiliki fans antusias, dan bukan hanya di antara umat Buddha dan vegetarian. Cobalah beberapa gulungan kembang tahu (Chuk) untuk melihat mengapa. Atau pengalaman perusahaan, kesenangan yang penuh rasa tiupan talas goreng sayuran, woo kok.

Lain pembungkus favorit adalah daun teratai, khususnya diisi, seperti di kipas yip ho, dengan nasi goreng. Beberapa daging Dim Sum tidak kemuliaan tersembunyi: lihat chiu pak Ngau adalah masakan pedas magis dikukus babat di kacang hitam dan saus cabai. Babat tidak hidangan favorit semua orang, dan mungkin Anda akan memilih untuk mengabaikan kaki ayam dan bebek web yang favorit di Hong Kong.

Jangan Namun, melewatkan kesempatan untuk mencoba makanan penutup Dim Sum, yang lebih dari membuat Facebook fakta bahwa menu restoran masakan Kanton berisi beberapa makanan penutup manis. "Seribu-lapis kue manis dengan telur topping" (chang chien pergi), sepotong keripik manis; atau bola salju atau kelapa mai chi, atau Daan Sarn, kue manis renyah dan lengket atasnya dengan almond semua untuk gigi-manis.

Ada banyak standar lainnya pilihan Dim Sum. Mencoba mereka adalah salah satu hiburan yang paling menguntungkan dan Hong Kong yang paling murah. Berbagai menakjubkan adalah bukti lagi bahwa memasak Kanton adalah sebuah bentuk seni. Tidak heran kaisar Dinasti Qing datang ke selatan dan mengunjungi rumah minum, untuk sampel lembaga kuliner baru Dim Sum. Saat ini di Hong Kong dan Provinsi Guangdong, cha vum ekspresi dan Dim Sum tidak dapat dipisahkan.

Salah satu solusi untuk setiap masalah minum teh dan makan Dim Sum adalah pergi ke salah satu restoran Cina di hotel-hotel besar Hong Kong selama mereka jam pelayanan Dim Sum. Ini biasanya pada saat makan siang dan sepanjang hari pada hari Minggu dan hari libur. Satu dapat membuat pemesanan dan partai Anda akan yakin meja untuk dirinya sendiri (tidak fasilitas ini tersedia di sebagian besar restoran Dim Sum biasa). Ada juga akan menjadi Dim Sum pilihan menu dari yang dapat dibuat. Ini akan dibawa dari daerah dapur Dim Sum koki 'oleh pelayan yang penuh perhatian dan seluruh pengalaman akan menyenangkan kuliner nyaman. Tapi itu tidak akan menjadi apa pun seperti yum cha bahwa Hong Kong orang tahu dan cinta! (Globalgourmet)

Lihat juga:
Steak
Sour Sally

Selasa, 09 November 2010

Ice cream Soda Orginal

Ice cream soda diciptakan oleh Robert M. Green di Philadelphia, PA, pada tahun 1874 selama satu setengah abad perayaan. Cerita tradisional adalah bahwa, pada suatu hari yang sangat panas, Mr Green berlari keluar dari es untuk soda rasa dia menjual dan digunakan krim vanili Es dari vendor tetangga untuk menjaga soda nya dingin. Sendiri account, yang diterbitkan di majalah Fountain Soda pada tahun 1910, menyatakan bahwa sementara operasi air mancur soda pada perayaan satu setengah abad Franklin Institute di Philadelphia pada tahun 1874, ia ingin menciptakan memperlakukan baru untuk menarik pelanggan dari vendor lain yang memiliki mewah, lebih besar soda air mancur. Setelah beberapa percobaan, ia memutuskan untuk menggabungkan Ice cream dan air soda. Selama perayaan itu, ia menjual Ice cream vanila dengan air soda dan pilihan 16 sirup rasa yang berbeda. Memperlakukan baru sensasi, dan segera air mancur soda lainnya mulai menjual Ice cream soda. akan Green menginstruksikan bahwa "Originator Ice cream Soda" adalah menjadi terukir di batu nisan nya.

Setidaknya ada tiga pengadu lain untuk penemuan soda Ice cream: Fred Sanders, Philip Mohr (pada tahun 1782 di Fulton dan First Streets di Elizabeth, NJ), dan George Guy, salah satu karyawannya sendiri Robert Green. Terlepas dari asal-usulnya, minuman dengan cepat menjadi sangat populer, untuk sedemikian rupa sehingga hampir sosial wajib di kalangan remaja, walaupun banyak orang dewasa dibenci itu. Menurut legenda itu dilarang, baik seluruhnya atau pada hari suci, oleh beberapa pemerintah daerah menimbulkan pengganti memperlakukan Ice cream sundae. Sebagai soda dipasarkan sebagai obat keajaiban, itu sering dianggap sebagai zat yang dibutuhkan pengawasan dan kontrol seperti alkohol, lain bahan yang dikendalikan yang tidak bisa dilayani atau dibeli pada hari Minggu di daerah konservatif banyak. Banyak air mancur soda harus mencari cara untuk menghasilkan keuntungan pada hari Minggu ketika soda jual dianggap ilegal. Solusinya adalah untuk melayani Ice cream pada hari ini, karena hanya produk makanan dan bukan bahan yang dikendalikan. air mancur Soda kemudian menciptakan istilah "sundae" istilah untuk ramuan Ice cream yang mereka layani pada "hari soda's istirahat". (En.wikipedia)


Lihat juga :
Hanamasa
Sour Sally

Senin, 08 November 2010

Sour Sally in Singapore

Not Sour Sally's name if that name does not give a surprise to pecintanya. Together with Telkomsel, Sour Sally latest launched the Taro flavor variant Mint, Taro himself has become a phenomenal sense several years ago and really loved the people of Indonesia. Taro himself selected as one of the variants of the taste of Sour Sally because it's much better efficacy and benefits of Taro, as well as with Sour Sally that was already proven to have many good benefits.

Taro itself contains many well-known antioxidants that play an important role in the fight against Free Radicals, another good benefit is to prevent premature aging and proven to fight cancer

"Sour Sally, The Local Brand Goes International". Opening the first outlet in Singapore.

Sour Sally, standing 15 May 2008 ago, and is an Original Brand of Indonesia. I think we all should be proud because finally at the end of 2010 was Sour Sally will open its first outlet outside of Indonesia, namely in our neighboring country of Singapore. Sour Sally's first outlet in Singapore that will be located at Wisma Atria Orchard Road.

"The sense of pride must dong, eventually the original Indonesian brand that stands less than 3 years ago was able to prove their existence to the neighboring countries", Reveals Donny Pramono Ie as the Founder and Owner of Sour Sally Frozen Yogurt.

In preparing its opening in neighboring countries such Sour Sally was already set up one of the newest innovations and breakthrough in the theme of Healthy Lifestyle Habit. An achievement that so far there has not been felt in Indonesia and Singapore in the world of Food and Beverages! (Hersmagz)


See also:
Hanamasa
Burger King

Minggu, 07 November 2010

Wine, Turunkan Berat Badan

Dibandingkan dengan Wine merah, Wine putih kurang begitu populer. Komposisi kimia Wine putih yang bermanfaat bagi tubuh memang tidak sehebat Wine merah. Pada wine putih tidak terdapat resveratrol dan quersetin yang menjadi ciri khas dari buah anggur.

Proses pembuatan Wine putih tidak dilakukan bersama kulit buah anggur, padahal polifenol terbanyak justru ada pada kulit anggur. Kandungan asam amino histamin dan tanin pada wine putih juga lebih rendah daripada Wine merah.

Meskipun demikian, Wine putih bukanlah minuman alkohol tanpa khasiat. Beberapa penelitian justru menunjukkan Wine putih jauh lebih baik bagi kesehatan daripada Wine merah. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. J. Keul dan Dr. D. König dari University of Freiburg menunjukkan bahwa konsumsi Wine putih secara signifikan dapat mereduksi kolesterol LDL, fibrinogen, dan gula darah.

Berat badan dapat berkurang hingga 1,7 kg jika mengonsumsi Wine putih selama 4 minggu. Menurut Dr. Jung et al dari The University of Mainz, Wine putih lebih efektif menurunkan tekanan darah dibandingkan dengan Wine merah. Berdasarkan penelitian di University of Buffalo, Wine putih sangat bermanfaat untuk mencegah kanker paru-paru, lebih efektif daripada Wine merah.

Meskipun kandungan antioksidan pada Wine putih lebih sedikit daripada Wine merah, efektivitas antioksidan pada Wine putih juga terbukti lebih baik daripada Wine merah. Sebuah penelitian The Jordan Heart Research Foundation menunjukkan Wine merah hanya dapat mereduksi radikal bebas dalam tubuh hingga 15 persen, sedangkan Wine putih hingga 34 persen.

Menurut Dr. Troup dari Monash University, Australia, molekul antioksidan pada Wine putih lebih kecil daripada Wine merah, sehingga lebih mudah diserap tubuh. Hal itulah yang menyebabkan walaupun kandungan antioksidan pada Wine putih lebih sedikit, efektivitasnya lebih baik daripada Wine merah.

Meskipun Wine mempunyai manfaat yang luar biasa, konsumsinya sebaiknya tidak berlebihan. Selain menyebabkan ketergantungan, kadar alkohol pada Wine juga dapat menyebabkan gangguan hati dan tekanan darah tinggi. Konsumsi Wine berlebihan juga dapat menyebabkan migrain.(gaya hidup sehat - kompas)

Lihat juga :
Dim Sum
Sour Sally

Jumat, 05 November 2010

Sate and Coconut

Mixed Sate and coconut? How does it feel? East Java is widely available culinary various kinds, one of which is the Sate klopo ondomohen Mother Asih.

At first glance, the dish was no different from sate generally based on goat meat or chicken and cooked by burned on the hot charcoal. However, there are unique from those ondomohen klopo sate. Sate is beef-based dibalur grated coconut.

That is why the dish was called sate klopo (coconut). Presentation of the more interesting dishes with additional rice sprinkled with Poya, which is a kind serundeng roasted or grated coconut. To eat sate klopo ondomohen, customers can stop by the food stalls in Jalan Ibu Asih Mayor Mustajab No 36.

Stall location is strategic because it was in the range of downtown and on the roadside lush with trees. While enjoying the sate klopo, consumers could feel the cool air around the food stalls. Mother Asih, the diner owner, tells the story originally klopo sate menu that blends results in-law, Zaenab, who came from Madura.

In the 1940s, traveled around the region Zaenab tile time to time to peddle sate sauce klopo the arms. "Only in 1945, he settled on the banks selling Mustajab Mayor Street, in front of the Gang Ondomohen, for 42 years," said Asih which is the second-generation successor to the best-selling culinary business.

After the in-laws "retired" from the culinary business, Asih continue these efforts in 1998. Gradually Asih sate stall customers continue to grow, and dishes satenya sold consumer invaded. The advantage of selling sate, said Asih, saved little by little to open up a more permanent food stalls.

In May 2010, Asih managed to get a width of 50 meters square which he bought with the price of 1 billion rupiah. Although simple impressed, depot Mother Asih which is open from 6:30 am until 23:00 pm was able to present a comfortable atmosphere for visitors.

Moreover, with features a medium-sized LCD television mounted on the wall depot, visitors increasingly feel comforted. The atmosphere of a place to eat is often influenced taste when eating the food. Delicious food plus a fun dining atmosphere will certainly make visitors really feel satisfied.

Those two things, good food and a comfortable place to eat, seems to be found in the depot Mother Asih. Just try a crunchy coconut sate coupled with special seasonings that really shake up the tongue. According Asih, are formulated from herbs sate peanut original Tuban, East Java, that plus a secret ingredient, making the sate kloponya feels special.

"Nuts Tuban chosen because it tastes sweet and savory," he said. Klopo sate spice flavor is really delicious. Therefore, do not be surprised when consumers are often menggadonya although the sate and rice has been sold out to eat. Besides sate coconut body scrub made from the meat section of, sate lovers can try the sate intestine, sate marrow, muscle and the sate.

For matters of pricing, consumers do not need to worry because it is quite affordable. Price 10 sticks of sate only 15 thousand dollars. If visitors want to taste the coconut sate with no fat, just spend 16 thousand dollars. Muscle Sate cost 16 thousand rupiahs, 15 thousand rupiahs intestine sate, sate marrow and 17 thousand rupiahs.

When enjoying the satay with a plate of rice, visitors stayed adding 3 thousand dollars. Sate can also enjoy the extra bag of rice cake that is valued 2 thousand dollars. Talking sense of satay, hmmm ... really solid. One skewer of coconut which consists of two half-sized pieces of meat adult thumb and a piece of lard (fat) is burned with the maturity level of fit feels soft, almost selunak corned beef. (Koran Jakarta)


See also :
Sour Sally
Sushi

Kamis, 04 November 2010

Dim Sum the Snack

Dim Sum snacks are a typical presentation in the container bamboo steamer of this, it has its own allure. It was dominant tasty, delicious, even beautiful shape with tiny size. Historically, Dim Sum (from Cantonese) aka the snacks that have been known since the period of the Silk Road and the Han Dynasty (206 BC), is a typical breakfast menu in its home country. But over time, snacks are increasingly popular all over the world are increasingly familiar only to be eaten at any time. Fun again, Dim Sum has a variant that quite a lot, so for those who has a hobby of eating, Dim Sum, will satisfy the appetite.

In the warm atmosphere of the Lunar New Year, Dim Sum hunting can be a good idea. Moreover, for those who want to find great places for meeting up with friends, Dim Sum restaurant with a dish of this could be an alternative. If it's a line of Western menu is boring, occasionally may also paced Eastern.

Golden Sun Chinese Restaurant, located on the first floor of The Acacia, Jakarta, one of which serves cuisine with the taste of Cantonese and Szechuan. "Golden Ming opened at 11:30 to 14:30 for lunch and 18:30 to 22:30 for dinner, providing 32 items ranging from Hacok Dim Sum, Hakau, Somay, Lo May Kay, until Lumpia," said Sidik Kadarsyah, Public Relations Manager The Acacia , Jakarta.

One of the restaurant which is on hotels in the area of Matraman, Jakarta, this is known as the Dim Sum was delicious. In fact, the mania for Dim Sum, Golden Sun is also providing attractive bid. From January this year, there are promo Lovely Monday, which the guests can taste the dim sum as much with the price of USD 45 thousand. While the All You Can Eat Dim Sum in force for the Tuesday through Friday offered a price of Rp 48,070 per person, and valid for at least 4 people. "Especially on weekends and national holidays, we open early, at 9:00 a.m. to 2:30 p.m.," said Sidik. He did not forget to add, dim sum a la Golden Sun is made from kosher ingredients, to be enjoyed by all circles. Feel the skin renyahnya Lemon Shrimp, soft Bakpau, until Ceker Chicken that was not too spicy but had a strong spice taste.

But here not only satisfied with its Dim Sum fresh. Because there is still a la carte menu favorite Golden Sun, such as Peking Duck, Lazy Fish (specially imported from South Kalimantan), Seafood Fried Rice, Soup Hisit (shark fin), and more. (MIRA LARASATI - Tempo Interaktif)

See also :
Sour Sally
Hanamasa

Steak? Ya Abuba

Abuba Steak telah lama dikenal sebagai steak kaki lima di Jakarta. Abuba telah membuat steak tidak dianggap sebagai makanan yang mahal karena dengan harga yang terjangkau steak dapat pula dinikmati masyarakat luas.

Salah satu outlet Abuba Steak terletak di dekat Sarinah. Outlet ini tidak terlalu istimewa dan saat kita masuk ke dalamnya ternyata disini tidak digunakan AC tetapi hanya menggunakan kipas angin sehingga kita harus sedikit berpanas-panas. Meja dan kursi yang digunakan juga terkesan biasa, bukan seperti tempat steak lainnya yang berkesan mewah.

Tetapi pengunjung steak ini tidak pernah sampai sepi. Hal ini disebabkan lamanya Abuba sebagai tempat makan steak yang terjangkau. Daging yang digunakan untuk steak adalah daging lokal dan daging impor. Menu lainnya adalah steak ayam atau steak dari daging ikan.

Steak yang disajikan mempunyai ukuran yang lumayan besar, jadi dapat mengenyangkan perut pengunjungnya. Steak disajikan bersama dengan kentang dan sayur seperti jagung, wortel, dll. Harga steak disini berkisar Rp 30.000,- sampai Rp 135.000,-. Untuk urusan harga, memang steak Abuba masih lebih murah dibandingkan steak di restoran. Harga minumannya juga masih cukup standar, jadi tidak akan menguras kantong kita.

Untuk rasa,mungkin bisa berbeda-beda untuk tiap orang. Tapi yang pasti tempat ini tidak pernah sepi dikunjungi. Jadi, untuk Anda yang belum mencobanya, bisa membuktikan sendiri steak kaki lima ini. (kumpulan.info)


Lihat juga:
Sour Sally
Hanamasa

Rabu, 03 November 2010

Dim Sum, snack from China

Dim Sum is a Cantonese term that literally means dot heart or order heart, or be interpreted as snack.

Classical dim sums include buns dumplings and rice rolls in a variety of ingredients such as beef, chicken, pork, prawns or vegetarian ingredients . They are cooked by steaming, frying and sometimes other methods. They are usually small and served as 3 or 4 pieces in one dish.

History
Long ago, travellers on the ancient Silk Road needed a place to rest. Teahouses were established along the roadside. Rural farmers also went in to eat after a long day’s work. At first it was considered inappropriate for tea to be taken with food, because people believed it would lead to excessive weight gain People later discivered that tea could aid digestion, so owners of teahouses introduced more kinds of snacks, and the tradition of dim sum evolved.

Drinking of Tea
The drinking of tea is as important to dim sum as the food. Popular teas served with dim sum include chrysanthemum tea, oolong, and green tea. It was customary to pour tea for others while eating dim sum before filling one’s own cup. A custom unique to Hong Kong is to thank the person pouring the tea by tapping the bent index and middle fingers together on the table. This is said to resemble the ritual of bowing to someone. (library.thinkquest)


See also :
Sour Sally
Soto

Selasa, 02 November 2010

Sate Bebek dari Banten

Selain jajanan ringan, Banten juga mempunyai makanan khas lainnya yang berasal dari Cibeber Banten. Sate bebek juga merupakan ciri khas kuliner Banten yang banyak digemari oleh masyarakat Banten pada umumnya dan para wisatawan pada khususnya.
Salah satu pengusaha Rumah Makan yang menyajikan menu makanannya yang terbuat dari bebek yaitu H Syamsudin yang terletak di Jl. Abdul Latif, Sumur Pecung, Serang.

Awal mula H. Syamsudin menyajikan sate bebek dalam menu makanannya adalah dalam bentuk pengembangan usahanya dan juga menciptakan gebrakan dari usahanya yang lama.
“Secara kebetulan istri saya dari Cibeber kenapa tidak kita mencoba membuat menu baru yaitu sate bebek yang merupakan makanan khas Banten,” jelasnya.
Menu favorit yang tersedia di rumah makan miliknya Rumah Makan Damai 05 dan banyak dibeli oleh konsumen yaitu sate bebek, selain daging bebeknya yang empuk, bumbunya juga meresap sampai ke dalam dagingnya, “Sebenarnya kalo makan sate bebek tidak usah pake bumbu sambelnya, hanya dengan bumbu satenya saja sudah terasa enak,” tegasnya.

Dalam sehari omset yang diperoleh dapat mencapai Rp 2 juta/hari, dengan menghabiskan 30 ekor bebek per harinya. Ketika ditanya kapan pengunjung banyak yang datang H. Syamsudin menjelaskan tergantung dari waktu kunjungannya, “Tergantung dari waktunya, biasa paling rame pengunjung di awal-awal bulan dan juga liburan,” terangnya.
Suasana Rumah Makan milik H. Syamsudin sangat merakyat dan terbuka, jadi bisa siapa saja yang datang berkunjung dan makan di Rumah Makannya, “Kita tidak membatasi pengunjung yang ingin makan di rumah makan ini, untuk siapa saja boleh makan,” lanjutnya.
Persaingan di bidang kuliner khas Banten, menurut H. Syamsudin, menghadapinya dengan cara bersikap ramah. “Pelanggan yang datang dianggap saudara, dan kita juga tidak terlaku menekankan harga jual, yang terpenting adalah tali silaturahmi. Untuk masalah keuntungan tidak terlalu diutamakan.”
Disinggung soal obsesinya membuka cabang rumah makan khas bebek ini di kota lain, H. Syamsudin menjelaskan, “Kalo saya membuka rumah makan khas sate bebek ini di Jakarta, ntar orang Jakarta tidak ada yang berkunjung ke Serang dong,” kilahnya.

Para wisatawan yang ingin membawa sate bebek ini sebagai oleh-oleh untuk kerabat, tak perlu takut basi. Sate bebek bisa tahan lama untuk dibawa. Selama satu hari satu malam. Konsumen yang berkunjung ke Rumah Makan H. Syamsudin juga ada yang berasal dari Jakarta, Bandung dan Palembang.(koran banten)

Lihat juga :
Hanamasa
Sour Sally